MotoGP Kehilangan Penonton Hingga 50% Selepas Misano, Efek Pensiunya Rossi Dorna Sports Kurangi Balapan di Italia?

Kehilangan penonton di MotoGP Misano, Dorna berencana kurangi balapan di Italia
Admin


InfoinSPORT
- Kehilangan banyak penonton selepas MotoGP Italia, Dorna Sports pertimbangkan kurangi balapan di Italia.

Hal ini terjadi karena efek dari pensiun nya sang legenda hidup MotoGP Valentino Rossi dan faktor promosi yang tidak bagus.

Penurunan penonton di MotoGP Italia hingga 50% dari kapasitas biasanya sebanyak 139 ribu penonton.

Dilansir dari motorsport, Bos Dorna Carmelo Ezpeleta, tak memungkiri bahwa pihaknya kecewa dengan penurunan penonton di trek tersebut.

“Tahun ini, kami tidak punya kekecewaan lain selain Mugello. Jika menganalisis dari balapan lain, di Qatar, ada publik yang sama selalu, di Indonesia, semua penuh, sama halnya di Argentina. Di Amerika Serikat, ada lebih banyak orang dibandingkan edisi sebelumnya,” ia menuturkan kepada motociclismo.es.

“Hanya Portimao yang buruk tapi itu karena promosi yang buruk. Mereka akan mengatasinya tahun depan. Jerez baik-baik saja, pass berkurang dan jadi tampak hanya ada sedikit orang. Ini perbedaan antara edisi 2019 dan tahun ini. Lalu kami pergi ke Prancis, itu merupakan sukses besar.”


Jadwal MotoGP Italia dan F1 GP Monako, yang diikuti Ferrari, yang jatuh di tanggal sama, membuat perhatian pecinta balap terpecah. Hanya publik Italia yang benar-benar menggemari adu cepat motor yang memilih hadir di Mugello.

Berbagai pemicu itu menyalakan alarm bahwa sepertinya tak menguntungkan lagi menggelar dua seri di Negeri Piza. Alangkah lebih baik memberikan satu slot kepada negara lain yang antre ingin jadi tuan rumah MotoGP.

“Mugello sangat buruk karena alasan berbeda. Beberapa disebabkan oleh mereka dan beberapa karena kami. Kalender Formula 1 telah berubah dan Grand Prix Italia bertepatan dengan Monako. Segala sesuatu tentang Ferrari di Italia itu penting dan kebetulan ini adalah kesalahan pertama,” Ezpeleta melanjutkan.

“Saya pikir pekerjaan promosi yang buruk telah dilakukan. Kami telah membahas ini. Kami menerima sejumlah besar permintaan untuk menjadi tuan rumah grand prix, tapi kami juga mendiskusikan apakah akan menyelenggarakan dua grand prix di Italia.

“Kalau tidak berhasil, maka tak ada dua balapan di sana. Apabila dua lomba itu sukses maka akan mempengaruhi kehadiran banyak tim Italia di paddock. Tapi, Anda juga harus punya penonton.

“Saya tidak akan merotasi salah satu grand prix Spanyol  di mana penuh penggemar untuk mengganti Italia yang tidak terisi. Saya pikir itu solusi dan harus bekerja, pertama-tama untuk menemukan tanggal yang tidak bentrok dengan Formula 1.

“Tapi, fakta bahwa kompetisi hadir di Italia, dengan Aprilia dan Ducati memimpin, dan ada lebih sedikit orang, tidak bisa dibayangkan.”

Ezpeleta mengungkapkan magnet Rossi memang masih ada tapi sudah tidak terlalu berpengaruh pada preferensi penonton. Banyak yang sudah ganti halaman dan berpaling kepada generasi rider baru.

“Apakah absennya Valentino berpengaruh? Kita akan lihat di Misano, karena di Mugello, ada sedikit promosi. Ada seremoni memensiunkan nomor 46 pada Sabtu dan orang-orang hadir. Sejujurnya, saya pikir orang-orang sudah membuka lembaran baru,” ia menambahkan.

“Tapi Valentino bukan hanya di Italia. Satu hari, saya meninjau (tribun), karena itu kewajiban saya dan terlihat bagaimana keadaan di sana. Masih ada banyak orang yang memakai pakaiannya, mereka terus membeli merchandise.

“Valentino punya tim, selalu di sana, meski tidak sama jika dia melaju di atas motor. Saya pikir perlu kerja keras untuk promosi di Italia karena sulit dipahami bagaimana sebuah negara dengan tim-tim seperti Aprilia dan Ducati, serta sejumlah pembalap yan bisa menang dan tahun ini, juga mereka menang di MotoGP, tidak punya penonton.”

Pengaruh Suzuki

Musim depan, satu pabrikan mundur dari kancah balap elite. Pengumuman kepergian mereka menimbulkan guncangan dalam MotoGP.

Namun, Ezpeleta menegaskan kalau pengaruh hengkangnya pabrikan itu tak akan berlangsung lama. Ia menjamin kejuaraan tetap solid.

“Kami tidak berada dalam kondisi yang buruk. Sebaliknya, kami dalam kondisi lebih baik, terutama berhubungan dengan isu sangat penting, jumlah permintaan dari negara yang ingin mengadakan grand prix.

“Jika saya bisa mengadakan 26 Grand Prix, saya sudah punya negara-negara di mana dapat menjalankannya.”

Komentar