6 Cara Investasi Reksadana Online Bagi Pemula, Lihat Simulasinya

Admin


Infoinsport.com
- Investasi merupakan hal yang tidak dipahami sebagian orang karena banyak mitos yang beredar tentangnya. 


Namun, berinvestasi di reksa dana adalah salah satu cara untuk membantu perekonomian tetap stabil. Jika Anda pemula dalam berinvestasi, Reksa Dana adalah cara yang baik untuk memulai.


Untuk berinvestasi di reksa dana, Anda harus terlebih dahulu memutuskan jenis dana yang ingin Anda beli. 


Ada tiga jenis utama reksa dana: saham, obligasi, dan variabel. Setelah Anda memutuskan dana mana yang ingin Anda beli, Anda perlu memutuskan berapa banyak uang yang ingin Anda investasikan. 

Terakhir, Anda perlu menghubungi perusahaan dana dan membuat akun.


1. Menentukan Tujuan Investasi yang Jelas


Saat hendak memulai berinvestasi, khususnya reksadana, hal yang penting diketahui adalah tujuan kamu berinvestasi. 


Tujuan ini meliputi untuk apa kamu mengikuti reksadana, misalnya untuk menabung dana darurat atau membeli laptop baru. 


Dari sini, kamu bisa tahu jumlah investasi yang harus dikumpulkan dan dalam jangka waktu berapa lama.


2. Cari Tahu Cara Kerja Reksadana


Setelah Anda menetapkan tujuan, saatnya mempelajari investasi reksa dana untuk pemula. 

Reksadana adalah cara untuk berinvestasi dalam berbagai jenis investasi, mulai dari deposito (tempat Anda menaruh uang Anda) hingga obligasi (yang memberi Anda jaminan pengembalian) hingga saham (yang bisa naik atau turun). 


Ini merupakan keuntungan karena jika salah satu investasi di tempat A turun nilainya, tidak akan berdampak signifikan terhadap investasi lainnya.


3. Pahami Berbagai Jenis Reksadana


Ada empat jenis reksadana yang bisa dipilih untuk menentukan portofolio investasimu, di antaranya:


- Reksadana pasar uang

Reksa dana pasar uang menginvestasikan seluruh uangnya pada obligasi, deposito, dan Sertifikat Bank Indonesia. 


Reksa dana ini memiliki jatuh tempo satu tahun, jadi ini adalah investasi berisiko rendah. Namun, reksa dana pasar uang tidak menawarkan banyak pengembalian, jadi ini bukan pilihan tepat bagi orang yang menginginkan banyak uang.


- Reksadana pendapatan tetap

Reksadana adalah perusahaan investasi yang memungkinkan orang untuk menaruh uang mereka ke dalam berbagai jenis investasi, seperti obligasi. Investasi ini akan memberi investor aliran pendapatan yang stabil dari waktu ke waktu.


- Reksadana campuran

Ketika Anda berinvestasi di reksa dana campuran, uang Anda akan dibagi di antara beberapa jenis investasi seperti obligasi, saham, dan pasar uang.


- Reksadana Saham

Reksadana memungkinkan Anda berinvestasi dalam berbagai aset berbeda, termasuk saham. Anda dapat memilih reksa dana yang berspesialisasi dalam saham, atau reksa dana yang menggabungkan jenis aset lainnya.


4. Tentukan Berapa Lama Waktu Investasi


Untuk berinvestasi di reksa dana, Anda harus terlebih dahulu memahami berapa lama investasi akan bertahan. Ini bisa untuk jangka panjang, seperti 10 tahun, atau untuk jangka pendek, seperti sebulan. Anda dapat mengikuti beberapa opsi berbeda untuk menentukan jangka waktu investasi Anda.


  • Pastikan sesuai dengan keadaan atau kebutuhan masa depanmu.
  • Tentukan apakah modal bisa diambil sewaktu-waktu atau dibiarkan mengendap lama.
  • Lihat jenis reksadana yang akan dipakai, baru sesuaikan waktunya agar keuntungan pun lebih optimal.
  • Tentukan akan melakukan investasi rutin atau hanya satu kali namun dengan nilai yang banyak.


5. Pastikan Reksadana Sudah Dapat Izin OJK


Reksa dana penting karena membantu Anda menghemat uang. Jadi penting untuk memastikan bahwa reksa dana yang Anda pilih telah disetujui oleh pemerintah. 


Dengan cara ini, pemerintah dapat melacak semua transaksi dan memastikannya dilakukan dengan cara yang aman dan legal di Indonesia.


6. Pahami Istilah-Istilah dalam Reksadana


Reksa dana adalah berbagai jenis investasi yang dapat dibeli orang bersama untuk menghasilkan uang. Ada beberapa istilah berbeda yang perlu Anda ketahui untuk memahaminya, seperti "NAB" (Nilai Aset Bersih), "UP" (Unit yang Dibeli), "NAB/UP" (Saldo Aset Bersih dan Unit yang Dibeli), "Berlangganan" (bagaimana banyak saham yang Anda beli), "Penebusan" (ketika Anda dapat menjual saham Anda kembali ke perusahaan), "Prospektus" (dokumen yang menjelaskan risiko dan keuntungan berinvestasi dalam reksa dana), "Manajer Investasi" (orang yang menjalankan reksa dana), "Bank Kustodian" (bank yang menyimpan uang dalam reksa dana), dan "Portofolio Efek" (daftar berbagai jenis investasi dalam reksa dana). Ketika Anda membeli saham reksa dana, perusahaan akan mentransfer uang dari reksa dana ke rekening bank Anda. Anda kemudian dapat menggunakan uang ini untuk membeli barang-barang seperti saham, obligasi, dan investasi lainnya.


Simulasi Cara Investasi Reksadana


Dilansir dari flip.id, jika seseorang memiliki uang Rp500.000, kemudian akan membeli reksadana dengan nilai NAB per UP 1.000, Maka dengan modal itu, ia akan dapat Rp500.000/1000 = 500 UP. Lalu, NAB per UP tersebut mengalami kenaikan setelah berjalan 5 bulan menjadi 1.500. Maka, saat hendak menjual seluruh Unit Penyertaannya atau UP, ia akan untung karena NAB per UP naik, di mana perhitungannya:


1.500 (perubahan UP) x 500 (nilai NAB dari UP awal) = Rp750.000 (hasil dari perubahan UP)

Rp750.000 (hasil dari perubahan UP) x Rp500.000 (modal) = Plus (+) Rp250.000

Komentar