Pakai Set-Up Motor Lama Justru Bikin Alvaro Bautista Lebih Cepat 1,3 Detik di WSBK Italia 2022
InfoinSPORT - Tampil dengan set-up motor lama membuat Alvaro Bautista bisa lebih cepat 1,3 detik di WSBK Italia 2022.
Meski sempat terseok di FP1, Alvaro Bautista membuktikan memilik set-up motor lama membuatnya puncaki FP2.
Waktu lap yang diraih Waktu lap Bautista di FP2 hanya 0,3 detik lebih cepat daripada best race lap WSBK di Misano tetapi juga hanya sekira 0,6 detik lebih lambat dibanding rekor pole.
Yang lebih mengejutkan, waktu lap tersebut lebih cepat 1,364 detik dibanding FP1.
Di FP2 hanya 0,3 detik lebih cepat daripada best race lap WSBK di Misano tetapi juga hanya sekira 0,6 detik lebih lambat dibanding rekor pole.
Dilansir dari motorsport, waktu lap 1 menit 34,008 detik tersebut, Bautista yang melakukan dua stint dengan masing-masing melibas 10 dan 11 lap berhasil menjadi pembalap tercepat dari waktu kombinasi dua FP WSBK Italia.
Ia unggul hanya 0,107 detik dari juara dunia Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK) di posisi kedua serta 0,126 detik atas Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team WorldSBK) di P3.
Seusai sesi berakhir, Bautista pun mengungkapkan mengapa dirinya mampu melesat begitu cepat di FP2, dibandingkan dengan FP1.
“Saya kesulitan pada sesi pagi (FP1) karena kondisi yang lebih dingin. Feeling saya terhadap motor benar-benar tidak baik,” ucap Bautista seperti dikutip laman worldsbk.com.
Pemimpin klasemen WSBK berkat empat kemenangan dari sembilan race (dari tiga putaran) yang sudah digelar tersebut menambahkan, pada dasarnya ia hanya ingin mendapatkan feeling seperti saat tes musim dingin lalu di Misano, karena saat itu hasilnya fantastis.
“Saya tidak bisa mendapatkan feel yang sama pada sesi pagi. Di FP1, kami memang mengubah sedikit setelan motor dibanding saat tes. Setelah kurang memuaskan, kami memakai set-up tes untk FP2. Tiba-tiba saya merasa jauh lebih baik,” ucap Bautista.
Salah satu komponen yang menjadi perhatian Alvaro Bautista dalam ubahan setelan Ducati Panigale V4 R adalah suspensi depan dari Ohlins.
Ia menyebut, saat tes musim dingin di Barcelona, Spanyol, Ducati mencoba berbagai level kekerasan dan rebound yang berbeda. Saat itu, suhu di Barcelona agak dingin sehingga grip tidak besar. Namun, feeling Bautista terhadap motor tidak terlalu buruk.
“Sejak saat itu kami memutuskan memakai model setelan ini. Tetapi, feeling terbaik saya sepanjang tes musim dingin terjadi di Misano. Karena itu, kami mencoba lagi setelan suspensi Misano yang sedikit lebih keras. Hasilnya memang luar biasa,” kata Bautista.
Untuk WSBK Italia, Pirelli selaku pemasok ban hanya menurunkan dua jenis varian baru SCX. Bautista menyebut ia sudah mencoba keduanya selama tes Jumat. Tetapi, ia belum bisa menentukan strategi ban terbaik untuk Race 1 pada Sabtu (11/6/2022).
“Setelah membandingkan kedua ban baru SCX, kami menemukan beberapa hal positif di masing-masing varian. Tetapi, sulit untuk memilih mana yang terbaik untuk balapan karena kami tak sempat melibas banyak kilometer dengan ban ini,” katanya.
“Kami sudah paham benar ban SCX standar, kapan dan bagaimana performanya menurun, misalnya. Jadi, kami masih butuh informasi lebih soal kedua ban baru ini. Namun secara umum hari pertama ini sangat positif,” ujar Alvaro Bautista yang sudah memenangi 20 race di WSBK sejak 2019.